5 Gunung Tertinggi yang Ada di Indonesia – Tepat sekali, mendaki gunung memang sudah menjadi hobi atau kegemaran yang banyak diminati masyarakat Indonesia, terutama anak-anak muda. Apalagi Indonesia memang memiliki kekayaan alam yang mempesona, salah satunya gunung-gunung yang tidak perlu diragukan lagi keindahannya. Bagi sebagian slot orang mendaki gunung adalah kegiatan yang sangat menyenangkan sekaligus menantang. Jadi tak heran jika banyak orang yang tertantang dan berlomba-lomba untuk mendaki dan bisa sampai di puncak 10 gunung tertinggi di Indonesia. Setiap gunung di Indonesia pasti memiliki tantangan dan pesonanya masing-masing. Itulah sebabnya para pendaki biasanya tidak akan mudah merasa puas jika hanya berhasil menaklukan satu atau dua pegunungan saja.
Gunung Kerinci – Jambi, Sumatra Barat
Gunung Kerinci adalah salah satu gunung yang populer di Indonesia yang terletak di perbatasan antara Provinsi Sumatera Barat dan Provinsi Jambi yang masuk dalam pengunungan Bukit Barisan. Gunung Rinjani berada pada ketinggian 3.805 mdpl yang menjadi puncak tertinggi di Indonesia di luar Papua. Gunung ini menjadi pembatas etnis Minagkabau dengan suku Kerinci di hutan lebat Taman Nasional Kerinci yang menjadi habitat Harimau Sumatera dan Badak Sumatera.
Gunung Kerinci maka akan disuguhi pemandangan mempesona dari alam yang terbentang menampilkan kota Jambi, Padang, dan Bengkulu dari kejauhan. Gunung ini memiliki kawasan seluas 400 x 120 meter yang dikelilingi oleh 15 danau dan kekayaan flora dan faunannya yang menakjubkan. Bentuknya yang kerucut dengan lebar 13 km dan panjang 25 kmtampil gagah menantang para pendaki untuk menaklukannya.
Gunung Rantekambola – Sulawesi Selatan
Gunung Rantekombola yang juga populer dengan nama Bulu Rantekombola terletak di Sulawesi selatan dengan ketinggian 3.455 mdpl. Gunung ini menjadi titik tertinggi di Sulawesi bersama gunung Rantemrario yang juga sekaligus masuk dalam daftar 10 gunung tertinggdi di Indonesia. Para pendaki yang berhasil menaklukan gunung ini akan disuguhkan pemandangan yang sangat menakjubkan dan merasa seperti di negeri di atas awan. Pendaki akan melihat hamparan awan yang sangat luas yang seolah-olah berada jauh di bawahnya.
Jadi tak heran jika banyak pendaki yang terpesona dengan gunung tertinggi di Indonesia ini. Jika Temans tertarik mendaki gunung ini maka perlu menempuh 5 sampai 7 hari untuk sampai di puncak gunung Rantekambola yang ditandai dengan tumpukan bebatuan dari pendaki sebelumnya. Temans bisa menggunakan jalur pendakian BAraka yang bisa dicapai dari arah Makasar atau Tana Toraja menggunakan bis di Cakke.
Temans perlu mempersiapkan segala kebutuhan pendakian ke gunung ini karena akan melakukan perjalanan panjang. Selain itu hampir seperdua jalur pendakian di gunung Rantekambola adalah alam medan terbuka dan dirapati oleh Vegetasi tumbuhan kerdil dan jalur bebatauan yang terjal. Bahkan pendaki juga harus berhadapan dengan cuaca yang sangat dingin di sana.
Gunung Slamet
Gunung Slamet adalah gunung berapai dengan puncaknya yang berbentuk kerucut dan terletak di Jawa Tengah pada ketinggian 3.428. Gunung yang satu ini mungkin sudah tidak asing bagi masyarakat Indonesia apalagi para pendaki gunung. Gunung Slamet tepatnya berada di 5 kabupaten di Jawa Tengah, yakni Kabupaten Pemalang, Tegal, Purbalingga, Banyumas, dan Brebes. Gunung ini memeliki kawah yang masih aktif sampai sekarang bernama Kawah IV Slamet.
Kawasan gunung Slamet dikellingi oleh hutan Montana, Hutan Dipterokarp Ata, Hutan Dipterokrap Bukit, dan Hutan Gunung atau Ericaceous. Sebagai gunung tertinggi ke 2 di Jawa setelah Gunung Semeru, gunung Slamet memiliki banyak mitos ddan legenda di masyarakat sekitarnnya.
Bahkan masyarakat percaya jika gunung Slamet ini meletus hebat maka pulau Jawa bisa terbelah menjadi dua. Itulah sebabnya masyarakat menamainya dengan sebutan “slamet” yang artinya aman agar gunung tersebut senantiasa memberikan rasa aman dan keslamatan.
Gunung Rantemario – Sulawesi Selatan
Gunung tertinggi ke-delapan adalah gunung rantemario. Gunung Rantemareo adalah gunung di Sulawesi Selatan tepatnya terletak di pegunungan Latimojong di barat Sulawesi sebelah selatan wilayah Tana Toraja. Gunung ini memiliki puncak yang datar, itulah sebabnya diberi nama rante mario yang berarti tenang dan datar. Hal ini pula yang membedakan gunung rantemario dengan gunung lainnya dan bukan merupakan gunung berapi. Gunung ini berada tidak jauh dari jalan Makasar yang merupakan jalur ramai bagi pendaki, hanya saja jalur pendakian untuk sampai ke puncak lah yang lumayan sulit.
Jika Temans tertarik mendaki gunung Rantemario bisa melewati 8 post di pendakian yang disetiap tempatnya memiliki tanda dan area terbuka untuk memasang tenda peristirahatan. Untuk menempun ke masing-masing post pendaki bisa menghabiskan kurang lebih 30 hingga 60 menit. Jadi untuk sampai ke puncak, yakni ost 8 pendaki membutuhkan waktu kurang lebih 7 hingga 8 jam.Post yang menjadi jalur tersulit di gunung Rantemario adalah post 2 dan post 3 dengan jalur yang licin dan berbahaya saat kondisi hujan atau basah.
Pesona dari post gunung Rantemario akan sangat Indah terutama saat matahari terbit karena pemandangan yang terlihat jelas dan menjadi kesempatan yang tepat untuk menikmati alam. Karena jika Temans terlambat sampai ke puncak setelah matahari terbit makan awan sudah mulai muncul dari hutan hujan dan menutupi pemandangan dari atas puncak.
Puncak Trikora – Papua
Gunung Carstensz dan puncak Mandala, ada satu lagi puncak tertinggi di pegununga Jayawijaya provinsi Papua yang masuk 10 gunung tertinggi di Inodnesia, yakni puncak Trikora. Puncak ini berada pada ketinggian 4.750 mdpl yang dianggap oleh sebagain pendaki memiliki jalur endakian yang lebih sulit dibandingkan Carstensz. Untuk sampai ke puncak ini, pendaki akan melewati jalur pendakian yang masuk dalam kawasan Taman Nasional Lorents yang masuk dalam situs warisan dunia UNESCO atau melalui jalur Wamena.
Bahkan pendaki harus melewati rawa-rawa sedalam lumpur sampai di camp Rock Shelter di ketinggian 3.800 mdpl yang berbentuk himpitan batu khas pegunungan Jayawijaya. Jika Temans tertang ingin menaklukan puncak ini maka butuh keahlian dan persiapn khusus. Puncak tertinggi urutan ketiga ini memiliki jalur yang kurang jelas yang menyebabkan banyak pendaki yang gagal sampai ke puncak.
Selain itu banyak pula jalur pendakian yang sulit ditaklukan, alias pendakinya harus menggunakan teknik tertentu untuk melaluinya, yakni teknik Treverse yang bergerak menyamping melalui tebing terjal. Nah itulah yang membuat jalur pendakian puncak Trikora sulit dan berbahaya, bahkan pendaki harus menyusuri jalur yang curam sepanjang 6 km.